Selayaknya yang kita tau, mencari
ilmu adalah sebuah kewajiban bagi setiap muslim dan dosa apabila meninggalkan
ilmu, di dalam kitab Fawwaidul Mukhtaroh dijelaskan bahwa Imam Syafi’i Rodhiyallahu anhu ini bait:
“Siapa tidak merasakan hinanya
belajar sesaat saja, dia akan menelan kebodohan sepanjang hidupnya dan siapa
yang kehilangan kesempatan belajar di waktu mudanya, maka takbirkan atasnya 4x
untuk kematiannya.’’
Pelajarilah kalian ilmu agama (syariat)
ilmu fiqh, tasawwuf, tauhid, dll. Namun boleh saja apabila ingin mencari ilmu
perantara seperti belajar bahasa, berhitung, kedokteran, dll. Sebagai pelajar
kita harus pandai dalam memilih guru yang akan kita gugu dan tiru, kita harus tahu
sumber rujukan guru darimana dan pastikan tidak menyimpang dari Al-Qur’an,
Hadist, dan kitab para ulama terdahulu.
Keutamaan menuntut ilmu adalah Allah
mengangkat orang-orang beriman dan orang-orang yg mempunyai ilmu melebihi 700
derajat orang-orang yg tak berilmu. Perjalanan 2 derajatnya seperti
500 th perjalanan. Mengejar ilmu sama saja mengejar impian, dengan
mempunyai pola pikir dan mengharapkan ke sebuah impian seseorang akan terpacu
semangatnya untuk mendapatkan impian tersebut.
Tentu dalam meraih ilmu memang
tidak semudah membolak-balikan telapak tangan perlu ada jiwa yang perih, sakit,
ikhtiar dan tawwakal. Terkadang rasa sakit itu, tidak banyak orang yang tau
seberapa dalamnya perjuangan kita dalam meraih ilmu, bukankah banyak manusia
yang hanya mau menerima hasil tanpa tau bagaimana prosesnya? Maka dari itu kita
sebagai pelajar muda berusaha untuk mampu membuktikan hasil kepada khalayak. Begitulah
manusia, memang lebih menyakitkan daripada apa yang kita kira, maka carilah pengharapan
pada Allah semata.
Jerih payah kita dalam belajar seringkali
dibalas atau di uji dengan lingkungan
yang tidak nyaman, teman yang kerapkali tidak sejalan, pelajaran yang tidak
masuk ke otak (susah dipahami), kata-kata jahat orang lain yang terucap pada
diri kita, kehadiran kita tidak disenangi, adanya saling senggol dan fitnah,
banyak tugas dari dosen atau guru yang lain, tuntutan dari sekitar, adanya
kegiatan-kegiatan masyarakat sehingga kita terasa sulit mengatur waktu untuk
belajar ilmu syariat bersama Kyai di malam hari.
Ada beberapa tips agar kuat dan semangat belajar ilmu
syariat:
1. Niat
Segala sesuatu
dimulai dengan niat, segala sesuatu dilihat bagaimana niatnya. Kita harus
meluruskan niat karena dengannya kita akan tahu arah jalan tujuan kita kemana. Beberapa
niat yang harus teman-teman miliki adalah sebagai berikut:
a.
Niat belajar lillahita’ala, ikhlas tidak
menuntut balasan.
b.
Allah ridho dan mengampuni kita
c.
Dimudahkan segala urusan dan kegelisahan kita
d.
Mendapat perhatian dan cinta dari Rosulullah
e.
Niat mendapatkan dan mengamalkan ilmu
f.
Berharap semoga hati kita dibersihkan dari
segala penyakit hati
g.
Menjadi anak atau orang tua yang membanggakan
h.
Niat sebagaimana niatnya Rosulullah dan para
ulama
2. Memahami bahwa ilmu dari Allah SWT.
Saat kita paham bahwa Allah yang memberikan ilmu pada setiap hambanya,
pasti tidak akan kita remehkan ilmu tersebut. Karena sesuatu yang Allah
ciptakan dan berikan itu adalah yang terbaik. Setiap hari ada orang yang
meninggal, tapi kamu masih hidup. Artinya Allah memberimu kesempatan untuk
belajar dan memperbaiki diri lagi dengan ilmu yang sudah Allah berikan.
3. Mengikuti ajaran Rosulullah sholallahu alaihi
wasallam
Nabi Muhammad adalah junjungan umat manusia beragama islam, beliaulah
yang membawa risalah pesan dari Allah melalui malaikat Jibril, Rosul diberi
kemampuan untuk membawa wahyu dan mengajarkan pada umat agama Islam apa arti
kehidupan. Kalau kita mengaku mencintai Rosulullah, kita akan mengikuti
ajarannya dengan melaksanakan sunnah-sunnahnya. Kalau kamu mau mendapatkan
warisan dari Rosul, maka ambil dan raihlah ilmu, karena ilmu merupakan warisan
Rosulullah Saw.
4. Berdoa
dan berwudhu
Kita tak kuasa atas usaha kita, hanya dengan kekuatan Allah SWT kita
menjadi mengerti ilmu. Ilmu adalah cahaya, berusahalah agar cahaya tersebut mau
masuk ke dalam diri kita dengan cara tidak banyak melakukan kesalahan dan dosa.
Sebaiknya sebelum kamu memulai belajar hendaklah berwudhu terlebih dahulu. Dalam melakukan do’a tentu saja ada adabnya
yaitu mengangkat tangan dan menghadap kiblat, dll. berdo’alah sebelum dan sesudah
belajar.
5. Berdekatan dengan orang sholihin
Kita mempelajari ilmu dari
kitab yang ditulis oleh kaum sholihin dan para ulama, kemudian guru-guru yang
mengajarkan ilmu dari kitab tersebut kita serap, kita pahami, kita hafalkan.
Saat itu juga Allah memberkahi dirimu atas kedekatan kamu duduk bersama
gurumu. Karena gurumu mempunyai (sir) pandangan yang mampu mengubah
hidupmu dengan izin Allah Swt.
6. Membahagiakan
kedua orang tua
Memangnya ada diantara kalian yang tidak ingin membahagiakan kedua
orang tua kalian? Orang tua akan merasa bahagia apabila anaknya sukses dunia dan
akhirat. Cara meraih kesuksesan tersebut dengan belajar yang terus di
ulang-ulang dan tidak merasa puas atas ilmu yang sudah dimiliki. Orang tua akan
merasa bangga kepada kamu saat ilmu yang kamu dapatkan bermanfaat.
Di atas merupakan kiat-kiat agar
kita lebih semangat dan tidak pernah usai dalam belajar ilmu syariat. Ayo keluarkan aura positifmu, kalau guru kita saja istiqomah
dalam mengajar, masa kita tak istiqomah dalam belajar.